MEMAHAMI ARTI KATA KONSULTAN
Sebenarnya
kata konsultan sudah sering dan tidak asing di telinga, Beberapa orang
mengatakan bahwa konsultan itu adalah orang yang menberi saran kepada
klien yang menyewa jasanya atas nasehat-nasehat yang diberikannya. Tapi
apakah hanya sekedar menberikan saran dan nasehat saja dan si konsultan
itu akan dibayar mahal oleh si klien?
Banyak pertanyaan pun melayang bebas di
benak dan mencoba cari tau apa tugas dan fungsi dari si konsultan
tersebut. Kepandaian atau ketrampilan apa saja yang di butuhkan jika
kita ingin menjadi seorang konsultan. Berikut bahasan yang di peroleh
dari wikipedia.
Konsultan adalah
seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam
bidang keahliannya, misalnya akuntansi, lingkungan, biologi, hukum, dan
lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli ‘biasa’ adalah
sang konsultan bukan merupakan karyawan di perusahaan sang klien,
melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di
sebuah firma konsultasi, serta berurusan dengan berbagai klien dalam
satu waktu.
menurut kamus besar bahasa Indonesia,
konsultan [n] ahli yg tugasnya memberi petunjuk, pertimbangan, atau
nasihat dl suatu kegiatan (penelitian, dagang, dsb); penasihat
Jadi konsultan merupakan orang bukan perusahaan.
Konsultan, dalam hal ini konsultan keuangan (financial consultant),
adalah salah satu profesi yang sedang booming di era perekonomian yang
sedang bertumbuh seperti saat ini. Profesi konsultan cukup populer di
kalangan MBA dan lulusan (fresh graduated) karena satu atau beberapa
hal. Misalnya: gaji dan paket remunerasi yang baik, kesempatan untuk
travelling ke seluruh penjuru dunia, dan gengsi/prestis atas profesi itu
sendiri. Makanya tak perlu heran jika label tersebut juga sering
disalahgunakan atau digunakan untuk menjebak lulusan/MBA yang mencari
pekerjaan.
Salah satu karakter khas dari profesi ini adalah competitiveness yang
begitu rapat dan intens. Andaikata Anda mendapatkan MBA dari Stanford
atau Harvard, memiliki pengalaman kerja puluhan tahun, dengan jaringan
dan relasi yang begitu luas, belum tentu Anda bisa “kepake” jadi
konsultan. Posisi untuk jabatan ini juga jumlahnya sangat terbatas.
Akan tetapi, ketika Anda sudah mendapatkan jabatan tersebut, Anda
akan memiliki kesempatan yang sangat luas untuk bergaul dengan manajer
puncak perusahaan-perusahaan mulitnasional. Anda akan berkesempatan
melakukan perjalanan dari ujung dunia yang satu ke ujung dunia yang
lain. Yang lebih menyenangkan lagi, Anda akan “bekerja” dengan isu-isu
bisnis terkini seperti high-level strategy, integration, alliances, dan
seterusnya.
Arti Konsultan Jasa konsultasi, dalam terminologi bisnis, adalah
memberikan advice kepada klien dengan imbalan sejumlah fee tertentu.
Klien mereka adalah perusahaan yang membutuhkan advice dan skill yang
dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise dan perspektif outsider
yang dimiliki oleh konsultan.
Beberapa perusahaan konsultan memiliki spesialisasi tertentu. Ada
yang berkonsentrasi pada bidang pemasaran atau teknologi informasi. Ada
pula yang memfokuskan diri hanya pada industri perbankan dan jasa
keuangan. Sebagian konsultan menyasar pada pucuk pimpinan pemerintahan
saja. Beberapa konsultan hanya memiliki dua orang staff saja. Tetapi
beberapa yang lain bisa memiliki ratusan karyawan yang tersebar di
berbagai penjuru dunia.
Namun, satu hal yang pasti, konsultan adalah problem-solver. The only product to offer is the ability to make problems go away.
Sejarah dan Perkembangan Jasa Konsultan Menurut literatur, konsultan
pertama adalah Arthur D. Little yang mendirikan usahanya pada tahun 1886
di Cambridge, Massachusets. Beliau memberikan bantuan teknis
(engineering) kepada kliennya. Perusahaan tersebut kini telah mengalami
kebangkrutan. Booz Allen Hamilton kemudian mendirikan perusahaan dengan
struktur serupa di awal abad 20.
Kemudian pada tahun 1926, seorang professor dari Universitas Chicago,
James McKinsey, mendirikan perusahaan “accounting and engineering
advisors” yang memperkenalkan pendekatan dan framework yang berbeda. Ia
tidak merekrut insinyur tradisional, melainkan eksekutif berpengalaman
yang di-training dengan seperangkat analisis dan pengetahuan yang
kontemporer di masa itu, meliputi strategi, kebijakan, goal, organisasi,
prosedur, facilities, dan personnel.
Sejarah mencatat inovasi yang cukup spektakuler dilakukan oleh Boston
Consulting Group (BCG). Dengan menggunakan pendekatan yang berbeda, BCG
mengembangkan konsep tentang growth share matrix yang menjadi alat
untuk menilai attractiveness suatu perusahaan dalam sebuah industri.
Framework ini kemudian banyak diadopsi oleh konsultan lain dalam
memahami persoalan bisnis dan peluang yang dapat dimanfaatkan.
Sejak itu, consulting firm mengalami kemajuan dan bertumbuh dengan
pesat. Beberapa melakukan merger dan konsolidasi. Beberapa yang lain
melakukan rebranding dan merubah struktur organisasinya. Begitu pula
dengan pendekatan, metodologi, maupun framework yang digunakan dan
dikembangkan juga kian kompleks dan komprehensif.
Miskonsepsi Soal Konsultan Pendapatan. Boleh dikata, gaji seorang
konsultan sangat besar, terutama di negara-negara maju dengan membawa
bendera consulting firm ternama. Akan tetapi, gaji sebesar itu bukanlah
easy money. Kita dituntut untuk workaholic. Dalam beberapa kasus, kita
harus bekerja sampai 20 jam per hari dan dipaksa melakukan perjalanan
serta berpisah dari anak istri.
Glamor. Walaupun memiliki prestis dan gengsi yang cukup tinggi,
konsultan tidak selalu exciting dan high profile. Kita tidak selalu akan
bertemu dan berdiskusi dengan CEO sebuah perusahaan. Kita juga nggak
selalu tinggal di kota-kota besar dunia dan menginap di hotel berbintang
empat. Ada kalanya kita harus terjun di pedalaman Kalimantan karena
perusahaan memiliki instalasi pengolahan kelapa sawit di sana. Ada
kalanya kita harus nongkrong berjam-jam di pabrik yang penuh dengan asap
dan kotor. Ada kalanya kita bahkan hanya berinteraksi dengan karyawan
tingkat bawah, bukan dengan direktur/manajer puncak.
Implementasi. Konsultan mungkin digambarkan sebagai seorang analis
yang memberi nasihat lalu dibayar. Selesai. Sayangnya, dalam banyak
kasus, menembak masalah klien adalah sebagian kecil dari pekerjaan yang
harus dituntaskan. It isn’t just about knowing what’s wrong. It’s about
figuring out how to make it right. Konsultan harus memastikan bahwa
solusi yang diberikan layak untuk diimplementasikan. Dan sungguh, ini
bukan merupakan pekerjaan yang remeh.
Prestis. Tak bisa dipungkiri bahwa profesi konsultan adalah dambaan,
terutama diantara para MBA. Sayangnya, konsultan lebih banyak bekerja di
belakang layar. Nama seorang konsultan sangat jarang dipublikasikan di
surat kabar atau majalah bisnis terkemuka. Ketika perusahaan sukses
melakukan implementasi, nama konsultan juga tidak akan disebutkan.
Orang-orang kebanyakan pada umumnya juga tidak akan pernah “mendengar”
nama perusahaan Anda.
Apa yang Dikerjakan Konsultan? Tiap konsultan memiliki filosofi dan
framework yang berbeda satu sama lain. Baik itu konsultan individu
maupun konsultan yang tergabung dalam perusahaan jasa konsultan. Namun,
secara umum, konsultan melakukan pekerjaan seperti pitching, riset,
analisis, dan report writing. Siklus tersebut berjalan terus menerus dan
berulang.
Pitching
Intinya adalah menjual dan menawarkan jasa. Kegiatan ini bisa berupa
menyiapkan dokumen dan meriset klien yang prospektif, menulis proposal,
atau melakukan presentasi (sales pitch) kepada calon klien. Lebih
lengkap tentang pitching.
Research
Menjalankan riset sekunder terhadap klien dan industri terkait dengan
menggunakan sumberdaya internal maupun sumber-sumber luar. Melakukan
interview mengenai kebutuhan klien dan mendapatkan pemahaman mengenai
proses bisnis perusahaan. Memfasilitasi group discussion tentang isu
bisnis yang dihadapi perusahaan klien.
Analisis
Membuat permodelan dalam Excel atau menggunakan permodelan keuangan
lainnya. Melakukan analisis dari data yang telah diperoleh dan model
yang telah disusun. Membantu menyusun rekomendasi yang diperlukan.
Reporting
Menyiapkan presentasi final (biasa disebut “deck“) dalam slide
PowerPoint. Membantu klien dan menunjukkan temuan serta rekomendasi yang
telah dibuat.
Implementasi
Berperan sebagai project manager yang memastikan jalannya
implementasi secara benar dalam setiap fase. Melakukan eksekusi dalam
integrasi sistem dan menguji sistem yang direkomendasikan (untuk IT
consulting firm). Melakukan dokumentasi dan finalisasi setelah project
terselesaikan.
Administrasi
Bekerja dalam tim riset internal perusahaan ketika tidak sedang
terlibat dalam project. Mengisi form untuk time tracking dan expense
reports. Menulis publikasi atau hasil temuan dalam buku/jurnal.
Di antara tahapan-tahapan tersebut, fase analisis adalah bagian yang
paling menarik sekaligus paling sedikit memakan waktu. Tahap-tahap awal
biasanya menuntut konsultan untuk bertemu klien atau menghadiri meeting
secara intensif. Seiring dengan persaingan yang kian ketat, konsultan
juga semakin banyak menghabiskan waktu dan sumberdaya mereka untuk
melakukan kegiatan marketing.
It’s not easy to sell your expensive services to companies who don’t
think they need your help. To make matter worse, your pay and job
security will depend on your ability to make those sales.
Karakter Inti Konsultan Bekerja bagus dalam tim. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa konsultan bekerja tidak sendirian. Proses
brainstorming juga jelas melibatkan peer kita. Kita bahkan harus bekerja
bersama dengan staf internal dari perusahaan klien. Jelas, profesi ini
bukan ditujukan bagi mereka yang senang bekerja sendirian dalam
lingkungan yang tertutup.
Multi tasking. Ibaratnya sistem operasi (Windows, Mac, Linux, UNIX,
BSD), konsultan dituntut untuk menyelesaikan berbagai assignment secara
simultan. Karenanya diperlukan organizational skills dan good sense
dalam menyusun prioritas. Di satu sisi kita disibukkan dengan aktivitas
yang padat, tetapi di sisi lain kita juga dituntut untuk bisa menjaga
keseimbangan dengan kehidupan pribadi kita.
Comfortable with quant/math. Konsultan selayaknya bisa berpikir
kreatif “outside the box” di satu sisi, tetapi juga harus speak by data
pada sisi yang lain. Karenanya, pengetahuan akan matematika dan
perhitungan kuantitatif mutlak diperlukan. Konsultan juga harus familiar
dengan software aplikasi seperti spreadsheet atau statistik.
Love school. Konsultan, umumnya, memiliki nilai bagus dalam
sekolahnya. Konsultan juga harus memiliki kecintaan pada pengetahuan dan
riset terkini. Seorang konsultan harus mau rajin membaca buku, jurnal,
menghadiri seminar/workshop, dan mengikuti perkembangan terbaru. Hal ini
akan melengkapi amunisi konsultan tersebut dalam menangani masalah
klien yang kian rumit dan berkembang.
Friendship. Anda tidak harus 100% extrovert. Akan tetapi, kemampuan
bergaul, baik dengan sesama peer maupun dengan klien, adalah wajib.
Komunikasi, kemampuan presentasi, kemampuan menyampaikan pendapat, dan
mempengaruhi orang lain adalah skill set yang mutlak diperlukan.
Workaholic. Umumnya konsultan bekerja sampai 80 jam per minggu ketika
dihadapkan pada suatu project. Jasa konsultasi memang pekerjaan berat
yang membutuhkan otak dan stamina. Jelas diperlukan komitmen,
kesungguhan, dan berani berkata tidak bagi kemalasan.
Willing to travel. Konsultan biasanya sering melakukan perjalanan
luar kota atau luar negeri. Karenanya, kemampuan dan pengetahuan akan
bahasa/budaya/geografi daerah setempat multak diperlukan. Konsultan
jelas dituntut untuk piawai dalam urusan packing, tidak phobia pada
penerbangan/perjalanan jauh, dan “keberanian” untuk jauh dari
anak/istri/keluarga.
Siapa Pengguna Jasa Konsultan? Di era persaingan bisnis yang sangat
ketat, perusahaan dituntut untuk tetap kompetitif. Oleh karenanya,
konsultan biasa di-hire untuk memberikan second opinion dan outsider
perspective. Perusahaan juga sadar bahwa mereka tidaklah sempurna dalam
segalanya. Ketika mereka menyadari bahwa mereka lemah dalam penjualan,
saat itu juga mereka memutuskan untuk menggunakan jasa konsultan
pemasaran.
Dalam beberapa kasus, konsultan bisa di-hire untuk (maaf) alasan
politis. Misalnya pemerintah ingin membangun instalasi nuklir di suatu
daerah. Untuk mendapatkan dukungan, persetujuan pencairan dana, dan
meredam teriakan LSM, konsultan bisa direkrut dan dimanfaatkan jasanya.
Tak jarang, tanpa adanya keterlibatan konsultan, surat tidak akan
ditandatangani dan dana tidak bisa dicairkan. Saking kentalnya urusan
politis ini, di Amerika ada pemeo yang sangat terkenal, “no one ever got
fired for hiring McKinsey“.
Tak hanya pemerintah, perusahaan juga biasa memanfaatkan kepentingan
politis ini. Misalnya perusahaan ingin melakukan pengurangan tenaga
kerja, mereka kemudian meminta rekomendasi konsultan. Ketika dilakukan
pemutusan hubungan kerja, mereka “mengatasnamakan” rekomendasi dari
konsultan tersebut sebagai kambing hitam.
Walau demikian, perlu dicatat pula bahwa tidak selalu rekomendasi
yang diberikan akan benar-benar sepenuhnya diimplementasikan. Selain
unsur politis, bureaucratic inertia juga berperan besar dalam hal ini.
Jenis-jenis Konsultan Ketika Anda ingin bergabung dengan sebuah
perusahan konsultan atau bermaksud menggunakan jasa konsultan, sedikit
pengetahuan tentang konsultan yang bersangkutan adalah perlu. Konsultan
kini semakin specialized pada bidang/isu tertentu.
Terkait dengan metodologi dalam menyelesaikan project, tiap konsultan
juga memiliki pendekatan yang berbeda. McKinsey dan Booz Allen
Hamilton, misalnya, mengumpulkan associate dan analis mereka secara
keroyokan. Sebaliknya, BCG cenderung memberikan hingga 5 assignment
untuk tiap staffnya. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada proses kerja
dan penggajian/billing mereka.
Perusahaan jasa konsultan bisa dibedakan dalam beberapa kategori
berikut ini. Sebuah perusahaan/konsultan bisa saja blend antara satu
kategori dengan kategori yang lain. Dalam beberapa kasus, perusahaan
klien bisa saja meng-hire satu konsultan untuk formulasi strategi, dan
meng-hire konsultan lain untuk tahap implementasi.
Strategy Consulting
Kata kuncinya adalah membantu eksekutif senior untuk memahami dan
menghadapi tantangan strategis perusahaan mereka. Biasanya, konsultan
ini bekerja bersama manajemen senior dalam merumuskan strategi dan
rencana jangka panjang. Beberapa hanya memberikan rekomendasi dan
melakukan presentasi, akan tetapi, sebagian yang lain juga dituntut
untuk stick around selama proses implementasi.
Beberapa konsultan besar yang fokus di bidang ini antara lain: Bain
& Company, Boston Consulting Group (BCG), dan McKinsey &
Company.
Operations Consulting
Kalau perusahaan Anda ingin menentukan bagaimana restoran Anda
melakukan penghematan bumbu dan bahan baku tanpa merubah menu, atau
perusahaan Anda ingin memperbarui proses pembelian dan rantai pasokan
dari pabrikan, maka Anda membutuhkan konsultan operasi. Konsultan ini
memiliki ciri khas generally assist in assuring implementation of their
suggestions. Konsultan ini berfokus pada proses internal klien seperti
distribusi, produksi, order fulfillment, atau customer service.
Contoh konsultan jenis ini antara lain: Accenture, Cap Gemini Ernst & Young, dan Deloitte consulting.
Human Resources (HR) Consulting
Adalah konsultan yang memfokuskan diri pada upaya-upaya untuk
memaksimumkan value SDM perusahaan dengan menempatkan the right people
with the right skills in the right roles. Hal ini disadari mengingat
kini perusahaan banyak berinvestasi pada human capital dan berharap
banyak dari investasi tersebut.
Keterlibatan konsultan ini bisa dimulai sejak proses rekrutmen,
melakukan training dan development, memberkan jasa konseling, menyusun
benefit’s package dan compensation sttructure, membangun kultur dan
komunikasi dalam perusahaan, dan sebagainya. Beberapa contoh konsultan
bidang ini seperti Hewitt Associates, Towers Perrin, Watson Wyatt
Worldwide, dan Mercer HR Consulting.
Information Technology (IT) Consulting
American Management Systems, Accenture, Cambridge Technology
Partners, Computer Sciences Corporation, dan Electronic Data Systems
(EDS) adalah contoh leading IT consulting firms. Mereka menangani
permasalahan bisnis yang kental dengan isu-isu teknis dari
sistem/teknologi informasi. Mereka bertanggung jawab mulai dari proses
analisis, desain, hingga impelementasi sistem, untuk memastikan solusi
tersebut align dengan proses bisnis mereka.
Contoh task project yang ditangani oleh IT consulting firms misalnya
menguji vulnerability sistem internet banking sebuah bank, instalasi dan
troubleshooting modul-modul ERP, menangani konversi database pelanggan
ke server berbasis Oracle, dan sebagainya.
E-Consulting
Adalah konsultan yang concern pada permasalahan yang terkait dengan
e-business dan e-commerce dalam skala yang luas. E-business biasanya
me-refer pada kegiatan bisnis yang dijalankan secara online, sementara
e-commerce umumnya merupakan kegiatan yang melibatkan transfer unit
moneter melalui media elektronik/internet.
Beberapa konsultan bidang ini antara lain Digitas, Razorfish, dan
Sapient. Mereka memiliki spesialisasi mulai dari front-end design
(programming, desain grafis) hingga valuasi, branding, marketing, jasa
B2B, dan sebagainya.
Boutique Consulting Firms
Umumnya fokus menurut bidang yang ditangani, walaupun tidak selalu
kecil menurut ukuran atau jumlah karyawan. Konsultan ini biasanya hanya
berfokus pada industri tertentu, fungsi bisnis tertentu, atau
menggunakan metodologi tertentu. Perkerjaan yang ditangani pun sangat
spesifik, misalkan membantu Departemen BUMN untuk menyusun struktur
privatisasi dan membuka tender, melakukan turnaround sebuah perusahaan
telekomunikasi yang mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut,
atau melakukan process reengineering pada perusahaan otomotif dalam
membuat implementasi standar bagi suppliernya.
Beberapa ontoh konsultan ini seperti Charles River Associates (fokus
pada bidang ekonomi dan jasa litigasi), L.E.K Consulting (menangani
strategi bisnis, merger dan akuisisi), atau Marakon Associates (fokus
pada shareholder value methodology).
Internal Consulting Firms
Daripada membayar konsultan outsider dengan billing rate mahal,
beberapa perusahaan memilih untuk membuka unit konsultan internal.
Mereka biasanya disebut “internal consulting” atau, dalam beberapa
kasus, “corporate strategy” atau “strategic planning“. Misalnya sebuah
perusahaan migas besar ingin meng-hire mitra kerja untuk menangani
distribusi dan pemasaran unit hilir dalam jangka panjang, maka konsultan
internallah yang menangani masalah semacam itu.
Berbeda dengan konsultan lain, konsultan internal dibayar berdasar
gaji (tetap) dan umumnya tidak memerlukan perjalanan luar kota/luar
negeri secara intens. Amex mempunyai divisi yang mereka sebut sebagai
American Express Strategic Planning Group. Johnson & Johnson punya
divisi Decision Sciences Group. JP Morgan Chase menyebutnya JP Morgan
Chase Internal Consulting Services. Cargill menyebutnya sebagai Cargill
Strategy and Business Development.
Penutup Demikian tulisan singkat ini. Semoga bisa menjadikan manfaat
buat Anda. Entah itu sebagai pencari kerja yang meminati bidang
konsultasi, sebagai entitas bisnis pengguna jasa konsultan keuangan,
pemerintah, atau masyarakat awam yang kebetulan memiliki keterkaitan
dengan jasa konsultan.
Jangan sampai, misalnya, ketika Anda melamar pekerjaan, ternyata
malah tertipu dengan consulting firm gadungan. Atau, ketika perusahaan
Anda ingin memanfaatkan jasa konsultan, terjebak dengan fee yang begitu
tinggi sementara jasa yang ditawarkan tidaklah sepadan.
Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa
nasihat ahli dalam bidang keahliannya, misalnya akuntansi, lingkungan,
biologi, hukum, dan lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan dengan
ahli ‘biasa’ adalah sang konsultan bukan merupakan karyawan di
perusahaan sang klien, melainkan seseorang yang menjalankan usahanya
sendiri atau bekerja di sebuah firma konsultasi, serta berurusan dengan
berbagai klien dalam satu waktu.
menurut kamus besar bahasa Indonesia, konsultan [n] ahli yg
tugasnya memberi petunjuk, pertimbangan, atau nasihat dl suatu kegiatan
(penelitian, dagang, dsb); penasihat
Jadi konsultan merupakan orang bukan perusahaan.
Konsultan, dalam hal ini konsultan keuangan (financial consultant),
adalah salah satu profesi yang sedang booming di era perekonomian yang
sedang bertumbuh seperti saat ini. Profesi konsultan cukup populer di
kalangan MBA dan lulusan (fresh graduated) karena satu atau beberapa
hal. Misalnya: gaji dan paket remunerasi yang baik, kesempatan untuk
travelling ke seluruh penjuru dunia, dan gengsi/prestis atas profesi itu
sendiri. Makanya tak perlu heran jika label tersebut juga sering
disalahgunakan atau digunakan untuk menjebak lulusan/MBA yang mencari
pekerjaan.
Salah satu karakter khas dari profesi ini adalah competitiveness
yang begitu rapat dan intens. Andaikata Anda mendapatkan MBA dari
Stanford atau Harvard, memiliki pengalaman kerja puluhan tahun, dengan
jaringan dan relasi yang begitu luas, belum tentu Anda bisa “kepake”
jadi konsultan. Posisi untuk jabatan ini juga jumlahnya sangat terbatas.
Akan tetapi, ketika Anda sudah mendapatkan jabatan tersebut, Anda
akan memiliki kesempatan yang sangat luas untuk bergaul dengan manajer
puncak perusahaan-perusahaan mulitnasional. Anda akan berkesempatan
melakukan perjalanan dari ujung dunia yang satu ke ujung dunia yang
lain. Yang lebih menyenangkan lagi, Anda akan “bekerja” dengan isu-isu
bisnis terkini seperti high-level strategy, integration, alliances, dan
seterusnya.
Arti Konsultan Jasa konsultasi, dalam terminologi bisnis, adalah
memberikan advice kepada klien dengan imbalan sejumlah fee tertentu.
Klien mereka adalah perusahaan yang membutuhkan advice dan skill yang
dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise dan perspektif outsider
yang dimiliki oleh konsultan.
Beberapa perusahaan konsultan memiliki spesialisasi tertentu. Ada
yang berkonsentrasi pada bidang pemasaran atau teknologi informasi. Ada
pula yang memfokuskan diri hanya pada industri perbankan dan jasa
keuangan. Sebagian konsultan menyasar pada pucuk pimpinan pemerintahan
saja. Beberapa konsultan hanya memiliki dua orang staff saja. Tetapi
beberapa yang lain bisa memiliki ratusan karyawan yang tersebar di
berbagai penjuru dunia.
Namun, satu hal yang pasti, konsultan adalah problem-solver. The only product to offer is the ability to make problems go away.
Sejarah dan Perkembangan Jasa Konsultan Menurut literatur,
konsultan pertama adalah Arthur D. Little yang mendirikan usahanya pada
tahun 1886 di Cambridge, Massachusets. Beliau memberikan bantuan teknis
(engineering) kepada kliennya. Perusahaan tersebut kini telah mengalami
kebangkrutan. Booz Allen Hamilton kemudian mendirikan perusahaan dengan
struktur serupa di awal abad 20.
Kemudian pada tahun 1926, seorang professor dari Universitas
Chicago, James McKinsey, mendirikan perusahaan “accounting and
engineering advisors” yang memperkenalkan pendekatan dan framework yang
berbeda. Ia tidak merekrut insinyur tradisional, melainkan eksekutif
berpengalaman yang di-training dengan seperangkat analisis dan
pengetahuan yang kontemporer di masa itu, meliputi strategi, kebijakan,
goal, organisasi, prosedur, facilities, dan personnel.
Sejarah mencatat inovasi yang cukup spektakuler dilakukan oleh
Boston Consulting Group (BCG). Dengan menggunakan pendekatan yang
berbeda, BCG mengembangkan konsep tentang growth share matrix yang
menjadi alat untuk menilai attractiveness suatu perusahaan dalam sebuah
industri. Framework ini kemudian banyak diadopsi oleh konsultan lain
dalam memahami persoalan bisnis dan peluang yang dapat dimanfaatkan.
Sejak itu, consulting firm mengalami kemajuan dan bertumbuh dengan
pesat. Beberapa melakukan merger dan konsolidasi. Beberapa yang lain
melakukan rebranding dan merubah struktur organisasinya. Begitu pula
dengan pendekatan, metodologi, maupun framework yang digunakan dan
dikembangkan juga kian kompleks dan komprehensif.
Miskonsepsi Soal Konsultan Pendapatan. Boleh dikata, gaji seorang
konsultan sangat besar, terutama di negara-negara maju dengan membawa
bendera consulting firm ternama. Akan tetapi, gaji sebesar itu bukanlah
easy money. Kita dituntut untuk workaholic. Dalam beberapa kasus, kita
harus bekerja sampai 20 jam per hari dan dipaksa melakukan perjalanan
serta berpisah dari anak istri.
Glamor. Walaupun memiliki prestis dan gengsi yang cukup tinggi,
konsultan tidak selalu exciting dan high profile. Kita tidak selalu akan
bertemu dan berdiskusi dengan CEO sebuah perusahaan. Kita juga nggak
selalu tinggal di kota-kota besar dunia dan menginap di hotel berbintang
empat. Ada kalanya kita harus terjun di pedalaman Kalimantan karena
perusahaan memiliki instalasi pengolahan kelapa sawit di sana. Ada
kalanya kita harus nongkrong berjam-jam di pabrik yang penuh dengan asap
dan kotor. Ada kalanya kita bahkan hanya berinteraksi dengan karyawan
tingkat bawah, bukan dengan direktur/manajer puncak.
Implementasi. Konsultan mungkin digambarkan sebagai seorang analis
yang memberi nasihat lalu dibayar. Selesai. Sayangnya, dalam banyak
kasus, menembak masalah klien adalah sebagian kecil dari pekerjaan yang
harus dituntaskan. It isn’t just about knowing what’s wrong. It’s about
figuring out how to make it right. Konsultan harus memastikan bahwa
solusi yang diberikan layak untuk diimplementasikan. Dan sungguh, ini
bukan merupakan pekerjaan yang remeh.
Prestis. Tak bisa dipungkiri bahwa profesi konsultan adalah
dambaan, terutama diantara para MBA. Sayangnya, konsultan lebih banyak
bekerja di belakang layar. Nama seorang konsultan sangat jarang
dipublikasikan di surat kabar atau majalah bisnis terkemuka. Ketika
perusahaan sukses melakukan implementasi, nama konsultan juga tidak akan
disebutkan. Orang-orang kebanyakan pada umumnya juga tidak akan pernah
“mendengar” nama perusahaan Anda.
A: Kamu kerja dimana? B: McKinsey. A: Semacam restoran fast-food
kah? B: Bukan, itu McDonald’s. Ini McKinsey. A: Perusahaan apa tuh?
Apa yang Dikerjakan Konsultan? Tiap konsultan memiliki filosofi dan
framework yang berbeda satu sama lain. Baik itu konsultan individu
maupun konsultan yang tergabung dalam perusahaan jasa konsultan. Namun,
secara umum, konsultan melakukan pekerjaan seperti pitching, riset,
analisis, dan report writing. Siklus tersebut berjalan terus menerus dan
berulang.
Pitching
Intinya adalah menjual dan menawarkan jasa. Kegiatan ini bisa
berupa menyiapkan dokumen dan meriset klien yang prospektif, menulis
proposal, atau melakukan presentasi (sales pitch) kepada calon klien.
Lebih lengkap tentang pitching.
Research
Menjalankan riset sekunder terhadap klien dan industri terkait
dengan menggunakan sumberdaya internal maupun sumber-sumber luar.
Melakukan interview mengenai kebutuhan klien dan mendapatkan pemahaman
mengenai proses bisnis perusahaan. Memfasilitasi group discussion
tentang isu bisnis yang dihadapi perusahaan klien.
Analisis
Membuat permodelan dalam Excel atau menggunakan permodelan keuangan
lainnya. Melakukan analisis dari data yang telah diperoleh dan model
yang telah disusun. Membantu menyusun rekomendasi yang diperlukan.
Reporting
Menyiapkan presentasi final (biasa disebut “deck“) dalam slide
PowerPoint. Membantu klien dan menunjukkan temuan serta rekomendasi yang
telah dibuat.
Implementasi
Berperan sebagai project manager yang memastikan jalannya
implementasi secara benar dalam setiap fase. Melakukan eksekusi dalam
integrasi sistem dan menguji sistem yang direkomendasikan (untuk IT
consulting firm). Melakukan dokumentasi dan finalisasi setelah project
terselesaikan.
Administrasi
Bekerja dalam tim riset internal perusahaan ketika tidak sedang
terlibat dalam project. Mengisi form untuk time tracking dan expense
reports. Menulis publikasi atau hasil temuan dalam buku/jurnal.
Di antara tahapan-tahapan tersebut, fase analisis adalah bagian
yang paling menarik sekaligus paling sedikit memakan waktu. Tahap-tahap
awal biasanya menuntut konsultan untuk bertemu klien atau menghadiri
meeting secara intensif. Seiring dengan persaingan yang kian ketat,
konsultan juga semakin banyak menghabiskan waktu dan sumberdaya mereka
untuk melakukan kegiatan marketing.
It’s not easy to sell your expensive services to companies who
don’t think they need your help. To make matter worse, your pay and job
security will depend on your ability to make those sales.
Karakter Inti Konsultan Bekerja bagus dalam tim. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa konsultan bekerja tidak sendirian. Proses
brainstorming juga jelas melibatkan peer kita. Kita bahkan harus bekerja
bersama dengan staf internal dari perusahaan klien. Jelas, profesi ini
bukan ditujukan bagi mereka yang senang bekerja sendirian dalam
lingkungan yang tertutup.
Multi tasking. Ibaratnya sistem operasi (Windows, Mac, Linux, UNIX,
BSD), konsultan dituntut untuk menyelesaikan berbagai assignment secara
simultan. Karenanya diperlukan organizational skills dan good sense
dalam menyusun prioritas. Di satu sisi kita disibukkan dengan aktivitas
yang padat, tetapi di sisi lain kita juga dituntut untuk bisa menjaga
keseimbangan dengan kehidupan pribadi kita.
Comfortable with quant/math. Konsultan selayaknya bisa berpikir
kreatif “outside the box” di satu sisi, tetapi juga harus speak by data
pada sisi yang lain. Karenanya, pengetahuan akan matematika dan
perhitungan kuantitatif mutlak diperlukan. Konsultan juga harus familiar
dengan software aplikasi seperti spreadsheet atau statistik.
Love school. Konsultan, umumnya, memiliki nilai bagus dalam
sekolahnya. Konsultan juga harus memiliki kecintaan pada pengetahuan dan
riset terkini. Seorang konsultan harus mau rajin membaca buku, jurnal,
menghadiri seminar/workshop, dan mengikuti perkembangan terbaru. Hal ini
akan melengkapi amunisi konsultan tersebut dalam menangani masalah
klien yang kian rumit dan berkembang.
Friendship. Anda tidak harus 100% extrovert. Akan tetapi, kemampuan
bergaul, baik dengan sesama peer maupun dengan klien, adalah wajib.
Komunikasi, kemampuan presentasi, kemampuan menyampaikan pendapat, dan
mempengaruhi orang lain adalah skill set yang mutlak diperlukan.
Workaholic. Umumnya konsultan bekerja sampai 80 jam per minggu
ketika dihadapkan pada suatu project. Jasa konsultasi memang pekerjaan
berat yang membutuhkan otak dan stamina. Jelas diperlukan komitmen,
kesungguhan, dan berani berkata tidak bagi kemalasan.
Willing to travel. Konsultan biasanya sering melakukan perjalanan
luar kota atau luar negeri. Karenanya, kemampuan dan pengetahuan akan
bahasa/budaya/geografi daerah setempat multak diperlukan. Konsultan
jelas dituntut untuk piawai dalam urusan packing, tidak phobia pada
penerbangan/perjalanan jauh, dan “keberanian” untuk jauh dari
anak/istri/keluarga.
Siapa Pengguna Jasa Konsultan? Di era persaingan bisnis yang sangat
ketat, perusahaan dituntut untuk tetap kompetitif. Oleh karenanya,
konsultan biasa di-hire untuk memberikan second opinion dan outsider
perspective. Perusahaan juga sadar bahwa mereka tidaklah sempurna dalam
segalanya. Ketika mereka menyadari bahwa mereka lemah dalam penjualan,
saat itu juga mereka memutuskan untuk menggunakan jasa konsultan
pemasaran.
Dalam beberapa kasus, konsultan bisa di-hire untuk (maaf) alasan
politis. Misalnya pemerintah ingin membangun instalasi nuklir di suatu
daerah. Untuk mendapatkan dukungan, persetujuan pencairan dana, dan
meredam teriakan LSM, konsultan bisa direkrut dan dimanfaatkan jasanya.
Tak jarang, tanpa adanya keterlibatan konsultan, surat tidak akan
ditandatangani dan dana tidak bisa dicairkan. Saking kentalnya urusan
politis ini, di Amerika ada pemeo yang sangat terkenal, “no one ever got
fired for hiring McKinsey“.
Tak hanya pemerintah, perusahaan juga biasa memanfaatkan
kepentingan politis ini. Misalnya perusahaan ingin melakukan pengurangan
tenaga kerja, mereka kemudian meminta rekomendasi konsultan. Ketika
dilakukan pemutusan hubungan kerja, mereka “mengatasnamakan” rekomendasi
dari konsultan tersebut sebagai kambing hitam.
Walau demikian, perlu dicatat pula bahwa tidak selalu rekomendasi
yang diberikan akan benar-benar sepenuhnya diimplementasikan. Selain
unsur politis, bureaucratic inertia juga berperan besar dalam hal ini.
Jenis-jenis Konsultan Ketika Anda ingin bergabung dengan sebuah
perusahan konsultan atau bermaksud menggunakan jasa konsultan, sedikit
pengetahuan tentang konsultan yang bersangkutan adalah perlu. Konsultan
kini semakin specialized pada bidang/isu tertentu.
Terkait dengan metodologi dalam menyelesaikan project, tiap
konsultan juga memiliki pendekatan yang berbeda. McKinsey dan Booz Allen
Hamilton, misalnya, mengumpulkan associate dan analis mereka secara
keroyokan. Sebaliknya, BCG cenderung memberikan hingga 5 assignment
untuk tiap staffnya. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada proses kerja
dan penggajian/billing mereka.
Perusahaan jasa konsultan bisa dibedakan dalam beberapa kategori
berikut ini. Sebuah perusahaan/konsultan bisa saja blend antara satu
kategori dengan kategori yang lain. Dalam beberapa kasus, perusahaan
klien bisa saja meng-hire satu konsultan untuk formulasi strategi, dan
meng-hire konsultan lain untuk tahap implementasi.
Strategy Consulting
Kata kuncinya adalah membantu eksekutif senior untuk memahami dan
menghadapi tantangan strategis perusahaan mereka. Biasanya, konsultan
ini bekerja bersama manajemen senior dalam merumuskan strategi dan
rencana jangka panjang. Beberapa hanya memberikan rekomendasi dan
melakukan presentasi, akan tetapi, sebagian yang lain juga dituntut
untuk stick around selama proses implementasi.
Beberapa konsultan besar yang fokus di bidang ini antara lain: Bain
& Company, Boston Consulting Group (BCG), dan McKinsey &
Company.
Operations Consulting
Kalau perusahaan Anda ingin menentukan bagaimana restoran Anda
melakukan penghematan bumbu dan bahan baku tanpa merubah menu, atau
perusahaan Anda ingin memperbarui proses pembelian dan rantai pasokan
dari pabrikan, maka Anda membutuhkan konsultan operasi. Konsultan ini
memiliki ciri khas generally assist in assuring implementation of their
suggestions. Konsultan ini berfokus pada proses internal klien seperti
distribusi, produksi, order fulfillment, atau customer service.
Contoh konsultan jenis ini antara lain: Accenture, Cap Gemini Ernst & Young, dan Deloitte consulting.
Human Resources (HR) Consulting
Adalah konsultan yang memfokuskan diri pada upaya-upaya untuk
memaksimumkan value SDM perusahaan dengan menempatkan the right people
with the right skills in the right roles. Hal ini disadari mengingat
kini perusahaan banyak berinvestasi pada human capital dan berharap
banyak dari investasi tersebut.
Keterlibatan konsultan ini bisa dimulai sejak proses rekrutmen,
melakukan training dan development, memberkan jasa konseling, menyusun
benefit’s package dan compensation sttructure, membangun kultur dan
komunikasi dalam perusahaan, dan sebagainya. Beberapa contoh konsultan
bidang ini seperti Hewitt Associates, Towers Perrin, Watson Wyatt
Worldwide, dan Mercer HR Consulting.
Information Technology (IT) Consulting
American Management Systems, Accenture, Cambridge Technology
Partners, Computer Sciences Corporation, dan Electronic Data Systems
(EDS) adalah contoh leading IT consulting firms. Mereka menangani
permasalahan bisnis yang kental dengan isu-isu teknis dari
sistem/teknologi informasi. Mereka bertanggung jawab mulai dari proses
analisis, desain, hingga impelementasi sistem, untuk memastikan solusi
tersebut align dengan proses bisnis mereka.
Contoh task project yang ditangani oleh IT consulting firms
misalnya menguji vulnerability sistem internet banking sebuah bank,
instalasi dan troubleshooting modul-modul ERP, menangani konversi
database pelanggan ke server berbasis Oracle, dan sebagainya.
E-Consulting
Adalah konsultan yang concern pada permasalahan yang terkait dengan
e-business dan e-commerce dalam skala yang luas. E-business biasanya
me-refer pada kegiatan bisnis yang dijalankan secara online, sementara
e-commerce umumnya merupakan kegiatan yang melibatkan transfer unit
moneter melalui media elektronik/internet.
Beberapa konsultan bidang ini antara lain Digitas, Razorfish, dan
Sapient. Mereka memiliki spesialisasi mulai dari front-end design
(programming, desain grafis) hingga valuasi, branding, marketing, jasa
B2B, dan sebagainya.
Boutique Consulting Firms
Umumnya fokus menurut bidang yang ditangani, walaupun tidak selalu
kecil menurut ukuran atau jumlah karyawan. Konsultan ini biasanya hanya
berfokus pada industri tertentu, fungsi bisnis tertentu, atau
menggunakan metodologi tertentu. Perkerjaan yang ditangani pun sangat
spesifik, misalkan membantu Departemen BUMN untuk menyusun struktur
privatisasi dan membuka tender, melakukan turnaround sebuah perusahaan
telekomunikasi yang mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut,
atau melakukan process reengineering pada perusahaan otomotif dalam
membuat implementasi standar bagi suppliernya.
Beberapa ontoh konsultan ini seperti Charles River Associates
(fokus pada bidang ekonomi dan jasa litigasi), L.E.K Consulting
(menangani strategi bisnis, merger dan akuisisi), atau Marakon
Associates (fokus pada shareholder value methodology).
Internal Consulting Firms
Daripada membayar konsultan outsider dengan billing rate mahal,
beberapa perusahaan memilih untuk membuka unit konsultan internal.
Mereka biasanya disebut “internal consulting” atau, dalam beberapa
kasus, “corporate strategy” atau “strategic planning“. Misalnya sebuah
perusahaan migas besar ingin meng-hire mitra kerja untuk menangani
distribusi dan pemasaran unit hilir dalam jangka panjang, maka konsultan
internallah yang menangani masalah semacam itu.
Berbeda dengan konsultan lain, konsultan internal dibayar berdasar
gaji (tetap) dan umumnya tidak memerlukan perjalanan luar kota/luar
negeri secara intens. Amex mempunyai divisi yang mereka sebut sebagai
American Express Strategic Planning Group. Johnson & Johnson punya
divisi Decision Sciences Group. JP Morgan Chase menyebutnya JP Morgan
Chase Internal Consulting Services. Cargill menyebutnya sebagai Cargill
Strategy and Business Development.
Penutup Demikian tulisan singkat ini. Semoga bisa menjadikan
manfaat buat Anda. Entah itu sebagai pencari kerja yang meminati bidang
konsultasi, sebagai entitas bisnis pengguna jasa konsultan keuangan,
pemerintah, atau masyarakat awam yang kebetulan memiliki keterkaitan
dengan jasa konsultan.
Jangan sampai, misalnya, ketika Anda melamar pekerjaan, ternyata
malah tertipu dengan consulting firm gadungan. Atau, ketika perusahaan
Anda ingin memanfaatkan jasa konsultan, terjebak dengan fee yang begitu
tinggi sementara jasa yang ditawarkan tidaklah sepadan.
Konsultan adalah seorang tenaga
profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya,
misalnya akuntansi, lingkungan, biologi, hukum, dan lain-lain.
Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli ‘biasa’ adalah sang
konsultan bukan merupakan karyawan di perusahaan sang klien, melainkan
seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah firma
konsultasi, serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu.
menurut kamus besar bahasa Indonesia, konsultan [n] ahli yg tugasnya
memberi petunjuk, pertimbangan, atau nasihat dl suatu kegiatan
(penelitian, dagang, dsb); penasihat
Jadi konsultan merupakan orang bukan perusahaan.
Konsultan, dalam hal ini konsultan keuangan (financial consultant),
adalah salah satu profesi yang sedang booming di era perekonomian yang
sedang bertumbuh seperti saat ini. Profesi konsultan cukup populer di
kalangan MBA dan lulusan (fresh graduated) karena satu atau beberapa
hal. Misalnya: gaji dan paket remunerasi yang baik, kesempatan untuk
travelling ke seluruh penjuru dunia, dan gengsi/prestis atas profesi itu
sendiri. Makanya tak perlu heran jika label tersebut juga sering
disalahgunakan atau digunakan untuk menjebak lulusan/MBA yang mencari
pekerjaan.
Salah satu karakter khas dari profesi ini adalah competitiveness yang
begitu rapat dan intens. Andaikata Anda mendapatkan MBA dari Stanford
atau Harvard, memiliki pengalaman kerja puluhan tahun, dengan jaringan
dan relasi yang begitu luas, belum tentu Anda bisa “kepake” jadi
konsultan. Posisi untuk jabatan ini juga jumlahnya sangat terbatas.
Akan tetapi, ketika Anda sudah mendapatkan jabatan tersebut, Anda akan
memiliki kesempatan yang sangat luas untuk bergaul dengan manajer puncak
perusahaan-perusahaan mulitnasional. Anda akan berkesempatan melakukan
perjalanan dari ujung dunia yang satu ke ujung dunia yang lain. Yang
lebih menyenangkan lagi, Anda akan “bekerja” dengan isu-isu bisnis
terkini seperti high-level strategy, integration, alliances, dan
seterusnya.
Arti Konsultan Jasa konsultasi, dalam terminologi bisnis, adalah
memberikan advice kepada klien dengan imbalan sejumlah fee tertentu.
Klien mereka adalah perusahaan yang membutuhkan advice dan skill yang
dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise dan perspektif outsider
yang dimiliki oleh konsultan.
Beberapa perusahaan konsultan memiliki spesialisasi tertentu. Ada yang
berkonsentrasi pada bidang pemasaran atau teknologi informasi. Ada pula
yang memfokuskan diri hanya pada industri perbankan dan jasa keuangan.
Sebagian konsultan menyasar pada pucuk pimpinan pemerintahan saja.
Beberapa konsultan hanya memiliki dua orang staff saja. Tetapi beberapa
yang lain bisa memiliki ratusan karyawan yang tersebar di berbagai
penjuru dunia.
Namun, satu hal yang pasti, konsultan adalah problem-solver. The only product to offer is the ability to make problems go away.
Sejarah dan Perkembangan Jasa Konsultan Menurut literatur, konsultan
pertama adalah Arthur D. Little yang mendirikan usahanya pada tahun 1886
di Cambridge, Massachusets. Beliau memberikan bantuan teknis
(engineering) kepada kliennya. Perusahaan tersebut kini telah mengalami
kebangkrutan. Booz Allen Hamilton kemudian mendirikan perusahaan dengan
struktur serupa di awal abad 20.
Kemudian pada tahun 1926, seorang professor dari Universitas Chicago,
James McKinsey, mendirikan perusahaan “accounting and engineering
advisors” yang memperkenalkan pendekatan dan framework yang berbeda. Ia
tidak merekrut insinyur tradisional, melainkan eksekutif berpengalaman
yang di-training dengan seperangkat analisis dan pengetahuan yang
kontemporer di masa itu, meliputi strategi, kebijakan, goal, organisasi,
prosedur, facilities, dan personnel.
Sejarah mencatat inovasi yang cukup spektakuler dilakukan oleh Boston
Consulting Group (BCG). Dengan menggunakan pendekatan yang berbeda, BCG
mengembangkan konsep tentang growth share matrix yang menjadi alat untuk
menilai attractiveness suatu perusahaan dalam sebuah industri.
Framework ini kemudian banyak diadopsi oleh konsultan lain dalam
memahami persoalan bisnis dan peluang yang dapat dimanfaatkan.
Sejak itu, consulting firm mengalami kemajuan dan bertumbuh dengan
pesat. Beberapa melakukan merger dan konsolidasi. Beberapa yang lain
melakukan rebranding dan merubah struktur organisasinya. Begitu pula
dengan pendekatan, metodologi, maupun framework yang digunakan dan
dikembangkan juga kian kompleks dan komprehensif.
Miskonsepsi Soal Konsultan Pendapatan. Boleh dikata, gaji seorang
konsultan sangat besar, terutama di negara-negara maju dengan membawa
bendera consulting firm ternama. Akan tetapi, gaji sebesar itu bukanlah
easy money. Kita dituntut untuk workaholic. Dalam beberapa kasus, kita
harus bekerja sampai 20 jam per hari dan dipaksa melakukan perjalanan
serta berpisah dari anak istri.
Glamor. Walaupun memiliki prestis dan gengsi yang cukup tinggi,
konsultan tidak selalu exciting dan high profile. Kita tidak selalu akan
bertemu dan berdiskusi dengan CEO sebuah perusahaan. Kita juga nggak
selalu tinggal di kota-kota besar dunia dan menginap di hotel berbintang
empat. Ada kalanya kita harus terjun di pedalaman Kalimantan karena
perusahaan memiliki instalasi pengolahan kelapa sawit di sana. Ada
kalanya kita harus nongkrong berjam-jam di pabrik yang penuh dengan asap
dan kotor. Ada kalanya kita bahkan hanya berinteraksi dengan karyawan
tingkat bawah, bukan dengan direktur/manajer puncak.
Implementasi. Konsultan mungkin digambarkan sebagai seorang analis yang
memberi nasihat lalu dibayar. Selesai. Sayangnya, dalam banyak kasus,
menembak masalah klien adalah sebagian kecil dari pekerjaan yang harus
dituntaskan. It isn’t just about knowing what’s wrong. It’s about
figuring out how to make it right. Konsultan harus memastikan bahwa
solusi yang diberikan layak untuk diimplementasikan. Dan sungguh, ini
bukan merupakan pekerjaan yang remeh.
Prestis. Tak bisa dipungkiri bahwa profesi konsultan adalah dambaan,
terutama diantara para MBA. Sayangnya, konsultan lebih banyak bekerja di
belakang layar. Nama seorang konsultan sangat jarang dipublikasikan di
surat kabar atau majalah bisnis terkemuka. Ketika perusahaan sukses
melakukan implementasi, nama konsultan juga tidak akan disebutkan.
Orang-orang kebanyakan pada umumnya juga tidak akan pernah “mendengar”
nama perusahaan Anda.
A: Kamu kerja dimana? B: McKinsey. A: Semacam restoran fast-food kah? B:
Bukan, itu McDonald’s. Ini McKinsey. A: Perusahaan apa tuh?
Apa yang Dikerjakan Konsultan? Tiap konsultan memiliki filosofi dan
framework yang berbeda satu sama lain. Baik itu konsultan individu
maupun konsultan yang tergabung dalam perusahaan jasa konsultan. Namun,
secara umum, konsultan melakukan pekerjaan seperti pitching, riset,
analisis, dan report writing. Siklus tersebut berjalan terus menerus dan
berulang.
Pitching
Intinya adalah menjual dan menawarkan jasa. Kegiatan ini bisa berupa
menyiapkan dokumen dan meriset klien yang prospektif, menulis proposal,
atau melakukan presentasi (sales pitch) kepada calon klien. Lebih
lengkap tentang pitching.
Research
Menjalankan riset sekunder terhadap klien dan industri terkait dengan
menggunakan sumberdaya internal maupun sumber-sumber luar. Melakukan
interview mengenai kebutuhan klien dan mendapatkan pemahaman mengenai
proses bisnis perusahaan. Memfasilitasi group discussion tentang isu
bisnis yang dihadapi perusahaan klien.
Analisis
Membuat permodelan dalam Excel atau menggunakan permodelan keuangan
lainnya. Melakukan analisis dari data yang telah diperoleh dan model
yang telah disusun. Membantu menyusun rekomendasi yang diperlukan.
Reporting
Menyiapkan presentasi final (biasa disebut “deck“) dalam slide
PowerPoint. Membantu klien dan menunjukkan temuan serta rekomendasi yang
telah dibuat.
Implementasi
Berperan sebagai project manager yang memastikan jalannya implementasi
secara benar dalam setiap fase. Melakukan eksekusi dalam integrasi
sistem dan menguji sistem yang direkomendasikan (untuk IT consulting
firm). Melakukan dokumentasi dan finalisasi setelah project
terselesaikan.
Administrasi
Bekerja dalam tim riset internal perusahaan ketika tidak sedang terlibat
dalam project. Mengisi form untuk time tracking dan expense reports.
Menulis publikasi atau hasil temuan dalam buku/jurnal.
Di antara tahapan-tahapan tersebut, fase analisis adalah bagian yang
paling menarik sekaligus paling sedikit memakan waktu. Tahap-tahap awal
biasanya menuntut konsultan untuk bertemu klien atau menghadiri meeting
secara intensif. Seiring dengan persaingan yang kian ketat, konsultan
juga semakin banyak menghabiskan waktu dan sumberdaya mereka untuk
melakukan kegiatan marketing.
It’s not easy to sell your expensive services to companies who don’t
think they need your help. To make matter worse, your pay and job
security will depend on your ability to make those sales.
Karakter Inti Konsultan Bekerja bagus dalam tim. Sudah menjadi rahasia
umum bahwa konsultan bekerja tidak sendirian. Proses brainstorming juga
jelas melibatkan peer kita. Kita bahkan harus bekerja bersama dengan
staf internal dari perusahaan klien. Jelas, profesi ini bukan ditujukan
bagi mereka yang senang bekerja sendirian dalam lingkungan yang
tertutup.
Multi tasking. Ibaratnya sistem operasi (Windows, Mac, Linux, UNIX,
BSD), konsultan dituntut untuk menyelesaikan berbagai assignment secara
simultan. Karenanya diperlukan organizational skills dan good sense
dalam menyusun prioritas. Di satu sisi kita disibukkan dengan aktivitas
yang padat, tetapi di sisi lain kita juga dituntut untuk bisa menjaga
keseimbangan dengan kehidupan pribadi kita.
Comfortable with quant/math. Konsultan selayaknya bisa berpikir kreatif
“outside the box” di satu sisi, tetapi juga harus speak by data pada
sisi yang lain. Karenanya, pengetahuan akan matematika dan perhitungan
kuantitatif mutlak diperlukan. Konsultan juga harus familiar dengan
software aplikasi seperti spreadsheet atau statistik.
Love school. Konsultan, umumnya, memiliki nilai bagus dalam sekolahnya.
Konsultan juga harus memiliki kecintaan pada pengetahuan dan riset
terkini. Seorang konsultan harus mau rajin membaca buku, jurnal,
menghadiri seminar/workshop, dan mengikuti perkembangan terbaru. Hal ini
akan melengkapi amunisi konsultan tersebut dalam menangani masalah
klien yang kian rumit dan berkembang.
Friendship. Anda tidak harus 100% extrovert. Akan tetapi, kemampuan
bergaul, baik dengan sesama peer maupun dengan klien, adalah wajib.
Komunikasi, kemampuan presentasi, kemampuan menyampaikan pendapat, dan
mempengaruhi orang lain adalah skill set yang mutlak diperlukan.
Workaholic. Umumnya konsultan bekerja sampai 80 jam per minggu ketika
dihadapkan pada suatu project. Jasa konsultasi memang pekerjaan berat
yang membutuhkan otak dan stamina. Jelas diperlukan komitmen,
kesungguhan, dan berani berkata tidak bagi kemalasan.
Willing to travel. Konsultan biasanya sering melakukan perjalanan luar
kota atau luar negeri. Karenanya, kemampuan dan pengetahuan akan
bahasa/budaya/geografi daerah setempat multak diperlukan. Konsultan
jelas dituntut untuk piawai dalam urusan packing, tidak phobia pada
penerbangan/perjalanan jauh, dan “keberanian” untuk jauh dari
anak/istri/keluarga.
Siapa Pengguna Jasa Konsultan? Di era persaingan bisnis yang sangat
ketat, perusahaan dituntut untuk tetap kompetitif. Oleh karenanya,
konsultan biasa di-hire untuk memberikan second opinion dan outsider
perspective. Perusahaan juga sadar bahwa mereka tidaklah sempurna dalam
segalanya. Ketika mereka menyadari bahwa mereka lemah dalam penjualan,
saat itu juga mereka memutuskan untuk menggunakan jasa konsultan
pemasaran.
Dalam beberapa kasus, konsultan bisa di-hire untuk (maaf) alasan
politis. Misalnya pemerintah ingin membangun instalasi nuklir di suatu
daerah. Untuk mendapatkan dukungan, persetujuan pencairan dana, dan
meredam teriakan LSM, konsultan bisa direkrut dan dimanfaatkan jasanya.
Tak jarang, tanpa adanya keterlibatan konsultan, surat tidak akan
ditandatangani dan dana tidak bisa dicairkan. Saking kentalnya urusan
politis ini, di Amerika ada pemeo yang sangat terkenal, “no one ever got
fired for hiring McKinsey“.
Tak hanya pemerintah, perusahaan juga biasa memanfaatkan kepentingan
politis ini. Misalnya perusahaan ingin melakukan pengurangan tenaga
kerja, mereka kemudian meminta rekomendasi konsultan. Ketika dilakukan
pemutusan hubungan kerja, mereka “mengatasnamakan” rekomendasi dari
konsultan tersebut sebagai kambing hitam.
Walau demikian, perlu dicatat pula bahwa tidak selalu rekomendasi yang
diberikan akan benar-benar sepenuhnya diimplementasikan. Selain unsur
politis, bureaucratic inertia juga berperan besar dalam hal ini.
Jenis-jenis Konsultan Ketika Anda ingin bergabung dengan sebuah
perusahan konsultan atau bermaksud menggunakan jasa konsultan, sedikit
pengetahuan tentang konsultan yang bersangkutan adalah perlu. Konsultan
kini semakin specialized pada bidang/isu tertentu.
Terkait dengan metodologi dalam menyelesaikan project, tiap konsultan
juga memiliki pendekatan yang berbeda. McKinsey dan Booz Allen Hamilton,
misalnya, mengumpulkan associate dan analis mereka secara keroyokan.
Sebaliknya, BCG cenderung memberikan hingga 5 assignment untuk tiap
staffnya. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada proses kerja dan
penggajian/billing mereka.
Perusahaan jasa konsultan bisa dibedakan dalam beberapa kategori berikut
ini. Sebuah perusahaan/konsultan bisa saja blend antara satu kategori
dengan kategori yang lain. Dalam beberapa kasus, perusahaan klien bisa
saja meng-hire satu konsultan untuk formulasi strategi, dan meng-hire
konsultan lain untuk tahap implementasi.
Strategy Consulting
Kata kuncinya adalah membantu eksekutif senior untuk memahami dan
menghadapi tantangan strategis perusahaan mereka. Biasanya, konsultan
ini bekerja bersama manajemen senior dalam merumuskan strategi dan
rencana jangka panjang. Beberapa hanya memberikan rekomendasi dan
melakukan presentasi, akan tetapi, sebagian yang lain juga dituntut
untuk stick around selama proses implementasi.
Beberapa konsultan besar yang fokus di bidang ini antara lain: Bain
& Company, Boston Consulting Group (BCG), dan McKinsey &
Company.
Operations Consulting
Kalau perusahaan Anda ingin menentukan bagaimana restoran Anda melakukan
penghematan bumbu dan bahan baku tanpa merubah menu, atau perusahaan
Anda ingin memperbarui proses pembelian dan rantai pasokan dari
pabrikan, maka Anda membutuhkan konsultan operasi. Konsultan ini
memiliki ciri khas generally assist in assuring implementation of their
suggestions. Konsultan ini berfokus pada proses internal klien seperti
distribusi, produksi, order fulfillment, atau customer service.
Contoh konsultan jenis ini antara lain: Accenture, Cap Gemini Ernst & Young, dan Deloitte consulting.
Human Resources (HR) Consulting
Adalah konsultan yang memfokuskan diri pada upaya-upaya untuk
memaksimumkan value SDM perusahaan dengan menempatkan the right people
with the right skills in the right roles. Hal ini disadari mengingat
kini perusahaan banyak berinvestasi pada human capital dan berharap
banyak dari investasi tersebut.
Keterlibatan konsultan ini bisa dimulai sejak proses rekrutmen,
melakukan training dan development, memberkan jasa konseling, menyusun
benefit’s package dan compensation sttructure, membangun kultur dan
komunikasi dalam perusahaan, dan sebagainya. Beberapa contoh konsultan
bidang ini seperti Hewitt Associates, Towers Perrin, Watson Wyatt
Worldwide, dan Mercer HR Consulting.
Information Technology (IT) Consulting
American Management Systems, Accenture, Cambridge Technology Partners,
Computer Sciences Corporation, dan Electronic Data Systems (EDS) adalah
contoh leading IT consulting firms. Mereka menangani permasalahan bisnis
yang kental dengan isu-isu teknis dari sistem/teknologi informasi.
Mereka bertanggung jawab mulai dari proses analisis, desain, hingga
impelementasi sistem, untuk memastikan solusi tersebut align dengan
proses bisnis mereka.
Contoh task project yang ditangani oleh IT consulting firms misalnya
menguji vulnerability sistem internet banking sebuah bank, instalasi dan
troubleshooting modul-modul ERP, menangani konversi database pelanggan
ke server berbasis Oracle, dan sebagainya.
E-Consulting
Adalah konsultan yang concern pada permasalahan yang terkait dengan
e-business dan e-commerce dalam skala yang luas. E-business biasanya
me-refer pada kegiatan bisnis yang dijalankan secara online, sementara
e-commerce umumnya merupakan kegiatan yang melibatkan transfer unit
moneter melalui media elektronik/internet.
Beberapa konsultan bidang ini antara lain Digitas, Razorfish, dan
Sapient. Mereka memiliki spesialisasi mulai dari front-end design
(programming, desain grafis) hingga valuasi, branding, marketing, jasa
B2B, dan sebagainya.
Boutique Consulting Firms
Umumnya fokus menurut bidang yang ditangani, walaupun tidak selalu kecil
menurut ukuran atau jumlah karyawan. Konsultan ini biasanya hanya
berfokus pada industri tertentu, fungsi bisnis tertentu, atau
menggunakan metodologi tertentu. Perkerjaan yang ditangani pun sangat
spesifik, misalkan membantu Departemen BUMN untuk menyusun struktur
privatisasi dan membuka tender, melakukan turnaround sebuah perusahaan
telekomunikasi yang mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut,
atau melakukan process reengineering pada perusahaan otomotif dalam
membuat implementasi standar bagi suppliernya.
Beberapa ontoh konsultan ini seperti Charles River Associates (fokus
pada bidang ekonomi dan jasa litigasi), L.E.K Consulting (menangani
strategi bisnis, merger dan akuisisi), atau Marakon Associates (fokus
pada shareholder value methodology).
Internal Consulting Firms
Daripada membayar konsultan outsider dengan billing rate mahal, beberapa
perusahaan memilih untuk membuka unit konsultan internal. Mereka
biasanya disebut “internal consulting” atau, dalam beberapa kasus,
“corporate strategy” atau “strategic planning“. Misalnya sebuah
perusahaan migas besar ingin meng-hire mitra kerja untuk menangani
distribusi dan pemasaran unit hilir dalam jangka panjang, maka konsultan
internallah yang menangani masalah semacam itu.
Berbeda dengan konsultan lain, konsultan internal dibayar berdasar gaji
(tetap) dan umumnya tidak memerlukan perjalanan luar kota/luar negeri
secara intens. Amex mempunyai divisi yang mereka sebut sebagai American
Express Strategic Planning Group. Johnson & Johnson punya divisi
Decision Sciences Group. JP Morgan Chase menyebutnya JP Morgan Chase
Internal Consulting Services. Cargill menyebutnya sebagai Cargill
Strategy and Business Development.
Penutup Demikian tulisan singkat ini. Semoga bisa menjadikan manfaat
buat Anda. Entah itu sebagai pencari kerja yang meminati bidang
konsultasi, sebagai entitas bisnis pengguna jasa konsultan keuangan,
pemerintah, atau masyarakat awam yang kebetulan memiliki keterkaitan
dengan jasa konsultan.
Jangan sampai, misalnya, ketika Anda melamar pekerjaan, ternyata malah
tertipu dengan consulting firm gadungan. Atau, ketika perusahaan Anda
ingin memanfaatkan jasa konsultan, terjebak dengan fee yang begitu
tinggi sementara jasa yang ditawarkan tidaklah sepadan.
Jakarta, 13 Maret 2014
Herry Hermawan
Business Development
PT Metalogic Infomitra
Jl Kemandoran 1 No 20
Palmerah - Jakarta Barat
Tlp.021 5324790
Hp 081808848274
www.metalogic.co.id
herryhermawanmetalogicinformatika.blogspot.com
metalogickonsultansoftware.blogspot.com